Musim Liga Europa 2024/2025: Prediksi Tim-Tim Utama
Manchester United telah menerima hasil undian yang relatif menguntungkan untuk fase liga Liga Europa. Mereka akan menghadapi Porto dan Rangers dari Pot 1, serta PAOK, Bodo/Glimt, Viktoria Plzen, dan FCSB. Sementara Porto dan Rangers akan memberikan ujian berat, United seharusnya mampu melewati grup ini dan melaju ke babak sistem gugur. Pengalaman dan kualitas mereka seharusnya membantu mereka lolos, meskipun mereka harus waspada terhadap potensi kesalahan saat melawan tim-tim yang peringkatnya lebih rendah.
Tottenham memiliki grup yang lebih menantang, dengan Rangers, Roma, AZ Alkmaar, dan Ferencvaros dari Pot 1 dan 2. Perjalanan tandang ke Ibrox dan Roma akan sangat sulit, dan Spurs harus tampil sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil melawan lawan-lawan tersebut. Namun, tim asuhan Ange Postecoglou seharusnya memiliki kualitas yang cukup untuk finis di dua posisi teratas grup dan melaju ke fase gugur. Performa kandang mereka bisa menjadi krusial dalam menentukan nasib mereka di Liga Europa.
Pemain yang Perlu Diperhatikan
Marcus Rashford (Manchester United) : Rashford telah menjadi pemain kunci bagi Manchester United, yang dikenal karena kecepatan, keterampilan, dan kemampuannya mencetak gol. Penampilannya di Liga Europa dapat menjadi krusial bagi keberhasilan United. Dengan pengalaman dan bakatnya, Rashford diharapkan menjadi salah satu pemain yang menonjol dalam kompetisi tersebut.
Paulo Dybala (AS Roma) : Kreativitas dan bakat Dybala menjadikannya aset penting bagi AS Roma. Kemampuannya untuk membongkar pertahanan lawan dengan dribel dan visinya akan sangat penting bagi Roma. Pengalaman Dybala di kompetisi Eropa menambah nilainya, menjadikannya pemain yang patut diperhatikan.
Son Heung-min (Tottenham Hotspur) : Son adalah salah satu penyerang paling produktif di Eropa. Keahliannya dalam mencetak gol dan kepemimpinannya di lapangan sangat berharga bagi Tottenham. Kemampuan Son untuk tampil di momen-momen krusial akan menjadi kunci keberhasilan Spurs di Liga Europa.
Alexander Isak (Real Sociedad) : Isak telah menjadi bintang baru bagi Real Sociedad, yang dikenal karena kecepatan, kemampuan teknis, dan penyelesaian akhirnya. Penampilannya di Liga Europa akan diawasi ketat karena ia terus berkembang menjadi salah satu penyerang terbaik Eropa.
Tammy Abraham (AS Roma) : Abraham tampil sangat baik untuk Roma, mencetak gol dan tampil agresif di lini depan. Kemampuannya mencetak gol di pertandingan penting dan etos kerjanya menjadikannya pemain penting bagi Roma untuk meraih Liga Europa.
Dapatkan Tips Premium di Betimate
Betimate adalah situs tipster dan prediksi komprehensif yang menyediakan tips mendalam dan berita sepak bola bagi para petaruh yang mencari informasi terpercaya. Berdasarkan analisis para ahli, semua tips sepak bola yang disediakan oleh Betimate dibuat untuk membantu pengguna mengambil risiko yang diperhitungkan dan mengurangi margin kesalahan mereka. Betimate membantu Anda menjadi pemenang setiap hari.
Tidak hanya menyediakan prediksi {leagues_name} tetapi Betimate juga menghadirkan prediksi sepakbola akurat dari semua turnamen di seluruh dunia seperti: Premier League , La Liga , Ligue 1 , Bundesliga , Serie A ,...
Masalah terbesar yang dihadapi sebagian besar petaruh adalah ketakutan mereka akan kehilangan uang atau tingkat stres mereka yang meningkat akibat mendedikasikan waktu dan energi untuk mencari panduan dan informasi yang berharga. Namun, masalah ini dapat diatasi, dan Anda akan selalu berhasil jika menggunakan Tips Premium Betimate . Kami menawarkan saran taruhan ahli kepada pelanggan kami di semua liga utama dan kompetisi internasional dengan harga yang kompetitif karena jaringan mitra internasional kami yang luas dan pengalaman bertahun-tahun dalam taruhan sepak bola. Klien tips premium kami berhak atas manfaat berikut:
Daftarkan Betimate Premium Tips sekarang untuk menjadi pemenang setiap hari di sini .
Kejuaraan Eropa UEFA atau yang lebih dikenal sebagai Piala Eropa adalah sebuah kompetisi sepak bola yang dibentuk pada tahun 1960. Kompetisi ini diikuti oleh tim nasional pria negara anggota Uni Sepak Bola Eropa (UEFA), badan pengatur sepak bola Eropa, dan berlangsung setiap empat tahun sekali. Pemenang final perdana adalah Uni Soviet, yang mengalahkan Yugoslavia dengan skor 2–1 di Paris melalui perpanjangan waktu. Final terkini yang diselenggarakan di London pada tahun 2021, dimenangkan oleh Italia, yang mengalahkan Inggris dengan skor 3–2 melalui adu penalti.
Final Kejuaraan Eropa adalah pertandingan terakhir dalam kompetisi ini dan hasilnya menentukan negara mana yang dinobatkan sebagai juara Eropa. Hingga edisi 2020, jika setelah 90 menit waktu normal skor masih imbang, maka tambahan 30 menit waktu bermain yang disebut perpanjangan waktu, diberikan. Jika pertandingan masih imbang hingga akhir perpanjangan waktu, maka pertandingan ditentukan melalui adu penalti. Tim yang memenangkan adu penalti dinyatakan sebagai juara.[1] Dari 16 pertandingan final hingga kini, tujuh diantaranya berakhir imbang dan penentuan pemenang dilakukan melalui berbagai cara, antara lain: laga ulang (1968), perpanjangan waktu (1960, 2016), adu penalti (1976, 2020), dan gol emas (1996, 2000).[2] Tim pemenang mendapatkan sebuah replika piala (piala asli tetap disimpan oleh UEFA), sedangkan finalis kalah dan semifinalis akan mendapatkan sebuah plakat.[3] Medali emas diberikan kepada pemain dari tim pemenang, sedangkan finalis kalah mendapatkan medali perak.[4]
Spanyol menjadi tim tersukses dalam sejarah turnamen dengan meraih empat gelar. Jerman memenangkan kompetisi ini sebanyak tiga kali, sementara Italia dan Prancis meraih gelar juara dua kali (tim selain Jerman dan Spanyol yang memenangkan kompetisi ini lebih dari sekali). Yunani, Belanda, dan Denmark masing-masing memenangkan Kejuaraan Eropa dalam penampilan final perdana mereka. Tim nasional Denmark yang kelak menjadi juara edisi 1992 merupakan pengganti Yugoslavia yang dikeluarkan dari kompetisi sepuluh hari sebelum turnamen dimulai.[5]
Final perdana Kejuaraan Eropa UEFA (saat itu disebut sebagai Piala Negara Eropa) diselenggarakan pada bulan Juli 1960 di Paris yang mempertemukan Uni Soviet dan Yugoslavia. Milan Galić mencetak gol untuk Yugoslavia sebelum babak pertama berakhir, tetapi Slava Metreveli menyamakan kedudukan segera setelah babak kedua dimulai dan skor menjadi imbang, sehingga pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Dengan tujuh menit tersisa, Viktor Ponedelnik memenangkan pertandingan untuk Uni Soviet yang mencetak gol kemenangan melalui sundulan.[6] Juara edisi 1960 melaju ke final edisi 1964, di mana mereka menghadapi tuan rumah Spanyol. Chus Pereda mencetak gol pada menit-menit awal untuk tuan rumah, tetapi skor disamakan dua menit kemudian oleh Galimzyan Khusainov. Sekitar 80.000 penonton di Stadion Santiago Bernabéu di Madrid harus menunggu pemenang hingga enam menit menjelang waktu usai, setelah sundulan dari Marcelino membuat Spanyol unggul.[7]
Tuan rumah Italia menghadapi Yugoslavia di final edisi 1968, setelah nama kompetisi ini berubah menjadi Kejuaraan Sepak Bola Eropa. Italia lolos ke final setelah memenangkan lempar koin dalam pertandingan tanpa gol di babak semifinal melawan Uni Soviet. Pertandingan final berakhir 1–1, sehingga memaksa pertandingan ulang dilakukan dua hari kemudian. Dalam pertandingan ulang, Italia menang dengan skor 2–0 berkat gol pada babak pertama dari Luigi Riva dan Pietro Anastasi.[8] Empat tahun kemudian, pertandingan final digelar di Brussel, menghasilkan rekor selisih gol terbanyak yang bertahan selama 44 tahun. Uni Soviet, finalis tiga kali berturut-turut dalam empat turnamen terakhir, dikalahkan 3–0 oleh Jerman Barat dengan gol kemenangan dicetak oleh Gerd Müller dan Herbert Wimmer.[9] Juara bertahan melaju ke final edisi 1976, di mana mereka berhadapan dengan Cekoslowakia. Gol telat penyama kedudukan dari pemain Jerman Bernd Hölzenbein membuat skor menjadi 2–2 dan bertahan hingga akhir perpanjangan waktu, sehingga pemenang ditentukan melalui adu penalti. Setelah tujuh pemain sukses mengeksekusi tendangan penalti, Uli Hoeneß gagal mengeksekusinya, membuat pemain Cekoslowakia Antonín Panenka mendapat kesempatan untuk mencetak gol kemenangan. Sebuah tendangan cungkil "berani"[10] yang dideskripsikan oleh UEFA sebagai "tendangan penalti paling terkenal sepanjang masa" mengamankan kemenangan Cekoslowakia yang unggul 5–3 dalam adu penalti.[11]
Empat tahun kemudian, pertandingan final kembali ke Stadio Olimpico di mana Jerman Barat, dalam final ketiga mereka berturut-turut, berhadapan dengan Belgia. Horst Hrubesch mencetak gol pada awal babak pertama sebelum René Vandereycken menyamakan kedudukan untuk Belgia melalui tendangan penalti pada babak kedua. Saat waktu pertandingan tersisa dua menit, Hrubesch menyundul bola tendangan sudut dari Karl-Heinz Rummenigge ke gawang Belgia dan membuat Jerman Barat meraih gelar kedua dalam kejuaraan ini.[12] Final edisi 1984 yang digelar di Paris, mempertemukan tuan rumah Prancis dengan juara edisi 1964 Spanyol. Dua gol pada babak kedua, masing-masing oleh Michel Platini dan Bruno Bellone, mengamankan kemenangan tuan rumah;[13] Platini mengakhiri turnamen dengan mencetak sembilan gol, rekor gol terbanyak dalam putaran final kejuaraan hingga kini.[14] Belanda lolos ke final untuk pertama kalinya pada tahun 1988 di Jerman Barat, di mana mereka menghadapi Uni Soviet yang memainkan final keempat mereka. Ruud Gullit mencetak gol pada babak pertama dan Marco van Basten menggandakan keunggulan Belanda pada babak kedua melalui tendangan voli yang dianggap "menakjubkan,[15] "spektakuler",[16] dan "gol terbaik yang dicetak dalam sejarah kompetisi ini.[17] Dengan kemenangan 2–0, Belanda berhasil meraih gelar pertama mereka.[18]
Setelah Yugoslavia dikeluarkan dari kompetisi pada edisi 1992, Denmark diundang untuk mengisi tempat mereka dan lolos ke final di mana mereka menghadapi tim Jerman yang baru mengalami reunifikasi. Gol dari John Jensen dan Kim Vilfort mengunci kemenangan 2–0 Denmark di final Kejuaraan Eropa pertama dan satu-satunya hingga saat ini.[19] Stadion Wembley menjadi tuan rumah final edisi 1996, di mana Ceko dan Jerman terpaksa melanjutkan pertandingan ke babak perpanjangan waktu setelah Oliver Bierhoff mencetak gol penyama kedudukan setelah sebelumnya Ceko sempat unggul berkat gol penalti Patrik Berger. Lima menit memasuki babak perpanjangan waktu, Bierhoff mencetak gol kedua bagi Jerman (menjadi gol emas pertama dalam sejarah turnamen ini), sehingga mengamankan gelar juara Eropa ketiga bagi Jerman setelah unggul 2–1 .[20] Hasil pertandingan final edisi 2000 juga ditentukan melalui gol emas. Prancis, yang sebelumnya telah memenangkan Piala Dunia FIFA 1998,[21] bertemu dengan Italia di Stadion Feyenoord di Rotterdam, Belanda. dalam penampilan kedua bagi dua negara tersebut dalam pertandingan final. Gol pada babak kedua dari Marco Delvecchio membuat Italia unggul sementara dengan skor 1–0 hingga injury time, ketika Sylvain Wiltord mencetak gol telat penyama kedudukan dan memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Gol tendangan voli David Trezeguet pada menit ke-13 babak perpanjangan waktu memastikan Prancis menjadi juara Eropa dan juara dunia.[22]
Edisi 2004 dideskripsikan oleh UEFA sebagai "salah satu kejutan terbesar dalam sejarah turnamen" ketika Yunani mengalahkan tuan rumah Portugal 1–0 di final.[23] Meskipun tidak pernah memenangkan pertandingan di "turnamen besar", gol pada babak kedua oleh penyerang Angelos Charisteas menyebabkan "salah satu kekecewaan terbesar dalam sejarah sepak bola".[24] Jerman lolos ke final untuk keenam kalinya pada edisi 2008 dan menghadapi Spanyol dalam turnamen yang diselenggarakan bersama oleh Austria dan Swiss. Gol pada babak pertama oleh Fernando Torres menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan ini dan membuat Spanyol meraih gelar Eropa pertama dalam 44 tahun.[25] Final edisi 2012 mempertemukan sang juara bertahan Eropa dan dunia Spanyol menghadapi Italia di Kyiv. Dua gol pada babak pertama, masing-masing oleh David Silva dan Jordi Alba membuat juara bertahan unggul 2–0 sebelum turun minum. 15 menit memasuki babak kedua dan empat menit setelah masuk sebagai pemain pengganti, Thiago Motta ditandu ke luar lapangan, sehingga Italia bermain dengan 10 orang selama sisa waktu babak kedua. Fernando Torres mencetak gol ketiga bagi Spanyol, menjadi pemain pertama yang mencetak gol di dua final Kejuaraan Eropa berbeda, dan kemudian memberikan umpan matang kepada Juan Mata yang mencetak gol satu menit sebelum pertandingan usai, skor akhir 4–0. Gelar ketiga Spanyol membuat mereka menyamai Jerman sebagai tim paling sukses dalam sejarah turnamen ini dan menjadi tim pertama yang dapat mempertahankan gelar Kejuaraan Sepak Bola Eropa.[26] Portugal menjadi tim kesepuluh berbeda yang menjuarai Kejuaraan Eropa pada edisi 2016, ketika mereka mengalahkan Prancis dengan skor 1–0 dalam laga final di Stade de France, Saint-Denis; pertandingan berakhir tanpa gol setelah 90 menit, sebelum Eder mencetak gol kemenangan pada menit keempat babak kedua perpanjangan waktu.[27]
Dalam Kejuaraan Eropa UEFA 2020, yang secara aktual digelar pada 2021 akibat pandemi Covid-19, Italia meraih gelar keduanya setelah mengalahkan finalis perdana Inggris dalam adu penalti. Skor berakhir imbang 1-1 usai gol cepat dicetak oleh Luke Shaw untuk Timnas Inggris tepat 2 menit setelah Kick-Off yang kemudian gol penyama kedudukan berhasil dicetak oleh Leonardo Bonucci pada menit 67. Kedua Gol tersebut juga dicatat oleh UEFA dalam Rekor UEFA Euro. Luke Shaw yang menjadi satu-satunya pemain dalam Timnas Inggris yang berhasil mencetak gol di Final tersebut menjadi pemain yang mencetak gol tercepat di Final tersebut dengan waktu 1 menit 50 detik. Sedangkan, Leonardo Bonucci menjadi pemain tertua yang mencetak gol di Final tersebut dengan usia 34 tahun.
Dapatkan prediksi sepak bola terbaru langsung di kotak masuk Anda! Jangan mendaftar jika Anda belum berusia 18 tahun ke atas.
Liga Eropa UEFA (bahasa Inggris: UEFA Europa League, disingkat UEL) sebelumnya dikenal dengan nama Piala UEFA adalah sebuah kompetisi sepak bola tahunan yang diselenggarakan oleh UEFA sejak tahun 1971 untuk klub-klub sepak bola Eropa yang memenuhi kriteria keikutsertaan. Kompetisi ini merupakan kompetisi klub sepak bola Eropa paling bergengsi kedua setelah Liga Champions UEFA. Klub-klub yang lolos untuk mengikuti kompetisi ini didasarkan pada kinerja mereka baik di liga maupun kejuaraan domestik masing-masing.
Sebelumnya disebut Piala UEFA, kemudian dengan sebuah perubahan bentuk kompetisi, dikenal sebagai Liga Eropa UEFA sejak musim 2009–10.[2] Namun, untuk kepentingan catatan sepak bola UEFA, Piala UEFA dan Liga Eropa UEFA tetap dianggap sebagai kompetisi yang sama dan perubahan nama tersebut hanyalah sebagai rebranding.[3]
Pada tahun 1999, Piala Winners UEFA dihapuskan untuk kemudian digabungkan dengan Piala UEFA.[4] Pada musim kompetisi 2004–05, babak grup diadakan sebelum babak gugur. Perubahan nama tahun 2009, yang termasuk juga penggabungan Piala Intertoto UEFA, menghasilkan sebuah bentuk kompetisi yang lebih besar, yakni dengan babak grup yang diperluas dan perubahan kriteria keikutsertaan. Pemenang kompetisi ini berhak tampil pada Piala Super UEFA.
Sebanyak 27 klub berbeda telah meraih gelar juara kompetisi ini, dengan 13 klub diantaranya meraih lebih dari satu kali. Sevilla merupakan klub tersukses dalam kompetisi ini dengan tujuh gelar juara. Berturut-turut berikutnya adalah Juventus, Inter Milan, dan Liverpool, dengan masing-masing tiga gelar juara.[5] Sejak perubahan nama menjadi Liga Eropa UEFA pada tahun 2009, hanya Sevilla yang berhasil mempertahankan gelar juara secara berturut-turut pada tahun 2014, 2015, dan 2016.
Tim asal Italia Atalanta adalah juara bertahan setelah mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor 3-0 pada pertandingan final 2024 di Aviva Stadium, Dublin, Irlandia.
Piala UEFA didahului oleh Inter-Cities Fairs Cup, yang merupakan kompetisi sepak bola Eropa yang dimainkan antara tahun 1955 dan 1971. Kompetisi ini berkembang dari 11 tim selama piala pertama (1955–1958) menjadi 64 tim dengan piala terakhir yang dimainkan pada 1970-71. Itu menjadi sangat penting di kancah sepakbola Eropa sehingga pada akhirnya diambil alih oleh UEFA dan diluncurkan kembali pada musim berikutnya sebagai Piala UEFA.
Piala UEFA pertama kali dimainkan pada musim 1971–72, dengan final Wolverhampton Wanderers yang seluruhnya klub Inggris melawan Tottenham Hotspur, dengan Spurs meraih penghargaan pertama. Gelar tersebut dipertahankan oleh klub Inggris lainnya, Liverpool F.C. pada tahun 1973 yang mengalahkan Borussia Mönchengladbach di final. Borussia memenangkan kompetisi pada 1975 dan 1979 kemudian mencapai final lagi pada 1980. Feyenoord Rotterdam memenangkan piala pada 1974 setelah mengalahkan Tottenham Hotspur 4-2 secara agregat (2-2 di London dan 2-0 di Rotterdam). Liverpool memenangkan kompetisi untuk kedua kalinya pada tahun 1976 setelah mengalahkan Club Brugge di final.
Selama tahun 1980-an, IFK Göteborg (1982 dan 1987) dan Real Madrid (1985 dan 1986) masing-masing memenangkan kompetisi dua kali dengan Anderlecht mencapai dua final berturut-turut mereka menang pada tahun 1983 dan kalah dari Tottenham Hotspur pada tahun 1984. Tahun 1989 menyaksikan dimulainya dominasi klub Italia, ketika Diego Maradona bersama S.S.C. Napoli mengalahkan Stuttgart. 1990-an dimulai dengan dua final dari klub Italia, dan pada 1992 Torino kalah di final dari Ajax karena aturan gol tandang. Juventus F.C. memenangkan kompetisi untuk ketiga kalinya pada tahun 1993 dan Inter Milan mempertahankan piala di Italia pada tahun berikutnya. Tahun 1995 menjadi final ketiga bagi semua klub Italia dengan Parma Calcio 1913 membuktikan konsistensinya, setelah dua final Piala Winners UEFA yang beruntun. Satu-satunya final tanpa Italia selama dekade itu adalah pada tahun 1996. Internazionale mencapai final dua tahun berikutnya, kalah pada tahun 1997 dari Schalke 04 melalui adu penalti dan memenangkan final all-Italian lainnya pada tahun 1998, membawa pulang piala untuk ketiga kalinya hanya dalam delapan tahun. Parma Calcio 1913 memenangkan piala pada tahun 1999 yang mengakhiri era klub Italia.
Liverpool memenangkan kompetisi untuk ketiga kalinya pada tahun 2001. Pada tahun 2002 Feyenoord Rotterdam memenangkannya untuk kedua kalinya dalam sejarah klub dengan mengalahkan Borussia Dortmund selama final di stadion mereka sendiri Stadion Feijenoord di Rotterdam dengan 3-2. F.C. Porto menang di turnamen 2003 dan 2011 dengan yang terakhir melawan tim Portugal S.C. Braga. Pada tahun 2004, piala tersebut kembali ke Spanyol dengan Valencia yang menang dan kemudian Sevilla FC berhasil dua kali berturut-turut pada tahun 2006 dan 2007, yang terakhir di final melawan sesama klub Spanyol Espanyol. Masing-masing sisi kesuksesan Sevilla, dua tim Rusia, CSKA Moscow pada 2005 dan Zenit Saint Petersburg pada 2008 mendapat kejayaannya dan mantan klub Soviet lainnya, Ukraina Shakhtar Donetsk yang menang pada tahun 2009. Atlético Madrid sendiri menang dua kali dalam tiga musim, di 2010 dan 2012, yang terakhir di final berhadapan dengan klub Spanyol. Pada 2013, Chelsea F.C. menjadi pemegang Liga Champions pertama yang memenangkan Piala UEFA/Liga Eropa pada tahun berikutnya. Pada 2014, Sevilla memenangkan piala ketiga mereka dalam delapan tahun setelah mengalahkan SL Benfica melalui adu penalti. Hanya satu tahun kemudian yaitu pada tahun 2015, Sevilla memenangkan Piala UEFA keempat mereka/Liga Eropa dan dalam prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, mereka mempertahankan gelar mereka tahun ketiga berturut-turut mengalahkan Liverpool FC di final 2016, menjadikan Sevilla FC tim yang paling sukses di sejarah kompetisi dengan memenangkan 6 piala. Mereka menambahkan kemenangan keenam pada tahun 2020 setelah mengalahkan Inter Milan.[51] Final All London 2019 antara Chelsea dan Arsenal F.C. adalah final UEFA Cup/Europa League pertama antara dua tim dari kota yang sama.[52]
Sejak musim 2009–10, kompetisi ini dikenal sebagai Liga Eropa UEFA.[2][6] Pada saat yang sama, Piala Intertoto UEFA kompetisi tingkat ketiga UEFA dihentikan dan bergabung ke Liga Eropa yang baru.
UEFA dilaporkan mempertimbangkan untuk menambah kompetisi tingkat ketiga sejak setidaknya 2015, meyakini bahwa turnamen tingkat bawah dapat bertindak sebagai sarana untuk memberi klub-klub dari negara-negara anggota UEFA berperingkat rendah untuk memiliki peluang untuk maju ke tahap selanjutnya di luar tahapan mereka secara tradisional akan tersingkir di Liga Champions UEFA dan Liga Eropa UEFA.[7] Pada pertengahan 2018, pembicaraan tentang pengumuman diintensifkan dengan sumber-sumber berita mengklaim kesepakatan telah dicapai untuk kompetisi yang akan diluncurkan dan bahwa babak penyisihan grup Liga Eropa yang beranggotakan 48 tim akan dibagi menjadi dua dengan bagian bawah membentuk inti apa yang akan menjadi acara baru.[8]
Pada 2 Desember 2018, UEFA mengumumkan bahwa kompetisi – yang sebelumnya dikenal sebagai "Europa League 2" atau hanya "UEL2" – akan diluncurkan sebagai bagian dari siklus kompetisi tiga tahun 2021–24, dengan UEFA mengumumkan bahwa turnamen baru akan bawakan "lebih banyak pertandingan untuk lebih banyak klub dan lebih banyak asosiasi".[9]
Piala UEFA, atau yang dikenal sebagai Coupe UEFA, adalah piala yang diberikan setiap tahun oleh UEFA ke klub sepak bola yang memenangkan Liga Eropa UEFA. Sebelum musim 2009–2010, kompetisi dan trofi itu dikenal sebagai 'Piala UEFA'.
Sebelum kompetisi berganti nama menjadi Liga Eropa UEFA pada musim 2009–2010, peraturan UEFA menyatakan bahwa sebuah klub dapat menyimpan trofi asli selama setahun sebelum mengembalikannya ke UEFA. Setelah kembalinya, klub bisa menyimpan replika piala aslinya yang berukuran empat perlima. Setelah kemenangan ketiga beruntun atau kemenangan kelima secara keseluruhan, sebuah klub bisa mempertahankan trofi secara permanen.[10] Namun, di bawah peraturan baru, trofi tetap di UEFA setiap saat. Trofi replika ukuran penuh diberikan kepada setiap pemenang kompetisi. Juga sebuah klub yang menang tiga kali berturut-turut atau lima kali secara keseluruhan akan menerima lencana multi-pemenang.[11] Pada 2016–2017, hanya Sevilla yang mendapatkan kehormatan untuk mengenakan lencana pemenang, setelah mencapai kedua prestasi yang diminta pada 2016.[12]
Trofi ini dirancang dan dibuat oleh Bertoni untuk Final Piala UEFA 1972. Beratnya 15 kg (33 pon) dan berwarna perak di atas alas marmer kuning.[13]
Tema musik untuk kompetisi, Lagu Kebangsaan dimainkan sebelum setiap pertandingan Liga Eropa di stadion yang menjadi tuan rumah acara semacam itu dan juga sebelum setiap siaran televisi pertandingan Liga Eropa sebagai elemen musik dari urutan pembukaan kompetisi.[14]
Lagu tema kompetisi ini disusun oleh Yohann Zveig dan direkam oleh Opera Paris pada awal 2009. Tema untuk kompetisi Piala UEFA bermerek pertama kali secara resmi diluncurkan di Forum Grimaldi pada 28 Agustus 2009 sebelum undian babak grup musim 2009–2010. Lagu tema baru disusun oleh Michael Kadelbach dan direkam di Berlin dan diluncurkan sebagai bagian dari rebranding kompetisi pada awal musim 2015–2016.[15]
Lagu tema baru yang diciptakan oleh MassiveMusic telah digubah untuk awal musim 2018–2019.[16]
Format yang digunakan saat masih bernama Piala UEFA adalah babak awal menggunakan format grup yang ada 8 grup yang tiap grupnya ada 5 tim, tiga tim dari masing-masing grup melanjutkan ke fase berikutnya dengan sistem gugur dan ditambah dengan tim penghuni masing-masing peringkat ketiga grup dari Piala/Liga Champions UEFA. Di sistem gugur peraturannya, tiap tim akan bermain dua kali, dan di babak inilah bisa berlaku skor agregat/keunggulan gol tandang. Di partai final, pertandingan akan digelar sekali dan berada di tempat yang telah ditunjuk sebelumnya oleh UEFA. Sebelum 1997–98, Piala UEFA menggunakan sistem gugur murni, yaitu tiap laga dimainkan dua kali, termasuk babak final.
Selain Piala UEFA berganti nama Menjadi UEFA Europa League yang kualitasnya jauh lebih baik dari Piala UEFA, mulai musim 2009–10 format 8 grup dengan 5 tim akan diganti format baru berupa 12 grup yang masing-masing berisi 4 tim. Selain itu, jika sebelumnya pada babak tersebut setiap tim akan memainkan dua pertandingan tandang dan 2 pertandingan kandang (total 4 pertandingan), dalam format baru setiap tim akan menghadapi lawannya baik di kandang maupun tandang (total 6 pertandingan). Perubahan lainnya adalah dimasukkannya tim-tim yang sebelumnya harus bermain di Piala Intertoto ke babak penyisihan karena Piala Intertoto ditiadakan mulai tahun 2009.
Mirip dengan Liga Champions UEFA, hadiah uang yang diterima klub dibagi menjadi pembayaran tetap berdasarkan partisipasi dan hasil, dan jumlah bervariasi yang bergantung pada nilai pasar TV mereka.
Untuk musim 2021-22, partisipasi babak grup di Liga Europa diberikan biaya dasar sebesar €3.630.000. Kemenangan di grup menghasilkan €630.000 dan hasil seri €210.000. Setiap pemenang grup mendapatkan €1.100.000 dan setiap runner-up €550.000. Mencapai babak sistem gugur akan memicu bonus tambahan: €500.000 untuk babak 32 besar, €1.200.000 untuk babak 16 besar, €1.800.000 untuk perempat final, dan €2.800.000 untuk semifinal. Finalis yang kalah menerima €4,600,000 dan juara menerima €8,600,000.
Lolos ke babak grup: €3.630.000
Pertandingan yang dimenangkan di babak penyisihan grup: €630.000
Pertandingan yang ditarik di babak penyisihan grup: €210,000
Posisi pertama di babak penyisihan grup: €1.100.000
Posisi ke-2 di babak penyisihan grup: €550.000
Play-off babak sistem gugur: €500.000
Babak 16 Besar: €1.200.000
Perempat final: €1.800.000
Separuh akhir: €2,800,000
Juara kedua: €4.600.000
Liga Eropa UEFA disponsori oleh tujuh perusahaan multinasional, yang berbagi mitra yang sama dengan Liga Konferensi Eropa UEFA.
Sponsor utama turnamen untuk siklus 2021–24 adalah:
Molten adalah sponsor sekunder dan memasok bola pertandingan resmi. Sub-merek Kipsta Decathlon akan menggantikan Molten sebagai pemasok resmi bola pertandingan mulai musim 2024–25 dan seterusnya untuk periode tiga tahun.
Sejak dimulainya merek Liga Eropa UEFA, turnamen ini telah menggunakan papannya sendiri (pada tahun itu debutnya di babak 32 besar) seperti Liga Champions UEFA. Penimbunan LED memulai debutnya di final 2012–13 dan muncul di musim 2015–16 dari babak 16 besar. Di musim yang sama, dari babak penyisihan grup, tim tidak diperbolehkan menunjukkan sponsornya. Itu muncul di musim 2018–19 untuk pertandingan tertentu di babak grup dan babak 32 besar.
Masing-masing klub boleh mengenakan kaus dengan iklan, meskipun sponsor tersebut bertentangan dengan sponsor Liga Europa. Dua sponsor diperbolehkan per jersey (ditambah sponsor pabrikan), di bagian dada dan lengan kiri. Pengecualian dibuat untuk organisasi nirlaba, yang dapat ditampilkan di bagian depan kaos, tergabung dengan sponsor utama, atau di bagian belakang, baik di bawah nomor skuad atau di antara nama pemain dan kerah.
Mulai kompetisi edisi 2016–17, UEFA memperkenalkan penghargaan Pemain Terbaik Liga Eropa UEFA, juri terdiri dari para pelatih klub yang berpartisipasi dalam babak penyisihan grup kompetisi, bersama dengan 55 jurnalis yang dipilih oleh grup European Sports Media (ESM) satu dari masing-masing asosiasi anggota UEFA.
Mulai kompetisi edisi 2021–22, UEFA memperkenalkan penghargaan Pemain Muda Terbaik Liga Eropa UEFA, yang dipilih oleh Panel Pengamat Teknis UEFA
Bobo.id - Diikuti oleh klub-klub besar dunia, Liga Eropa 2022/2023 menjadi ramai diperbincangkan oleh para penggemar sepak bola.
Sejak dahulu, pertandingan sepak bola Eropa menarik minat banyak orang dari berbagai negara, baik dari Eropa sendiri, maupun di luar Eropa.
Namun, pernahkah teman-teman mengetahui, kira-kira kapan pertama kali pertandingan yang dikenal dengan nama Liga Eropa UEFA ini diselenggarakan, ya?
Yuk, kita cari tahu sejarah dan fakta-fakta menarik Liga Eropa UEFA dari penjelasan berikut ini!
Sejarah Liga Eropa UEFA
Sebelumnya, apakah teman-teman tahu apa kepanjangan dari UEFA? Kepanjangan UEFA yaitu Union of European Football Associations.
UEFA merupakan badan administratif dan pengatur sepak bola Eropa, yang menjadi salah satu dari enam konfederasi benua dari badan sepak bola dunia FIFA.
Sebagai informasi, FIFA (Fédération Internationale de Football Association) merupakan badan pengendali sepak bola internasional.
FIFA didirikan oleh Prancis, Belgia, Denmark, Belanda, Spanyol, Swiss serta Swedia. Kejuaraan dunia sepak bola pertama kali diadakan di Uruguay, pada 1930.
Setelah FIFA resmi berdiri, induk organisasi sepak bola dunia itu memperkenalkan pesta olahraga sepak bola terbesar di dunia, yaitu Piala Dunia.
Hingga saat ini, FIFA memegang mandat sebagai badan penyelenggara permainan sepak bola secara global termasuk bertanggung jawab terhadap Piala Dunia.
Baca Juga: Profil Jesse Lingard, Pemain Sepak Bola Andalan Inggris di Piala Dunia
Jika Piala Dunia diikuti oleh hampir seluruh klub sepak bola dari negara-negara anggota FIFA, Liga Eropa hanya khusus untuk klub sepak bola Eropa, teman-teman.
Liga Eropa pertama kali diselenggarakan oleh UEFA sejak tahun 1971 untuk klub-klub sepak bola Eropa yang memenuhi kriteria keikutsertaan.
Tidak heran jika Liga Eropa begitu populer, sebab diketahui pertandingan ini merupakan kompetisi klub sepak bola paling bergengsi di Eropa setelah Liga Champion UEFA.
Sebelumnya, Liga Eropa dikenal dengan sebutan Piala UEFA. Namun, setelah 38 tahun kemudian, Piala EUFA berganti nama menjadi Liga Europa.
Piala UEFA didahului oleh Inter-Cities Fairs Cup, yang merupakan kompetisi sepak bola Eropa yang dimainkan antara tahun 1955 dan 1971.
Klub-klub yang berhasil menang dari pertandingan Liga Eropa dari waktu ke waktu, semakin banyak dikenal orang.
Itulah mengapa, kebanyakan klub besar dunia berasal dan berada di Eropa, teman-teman.
Jika sebuah klub berhasil memenangkan pertandingan final pada Liga Eropa EUFA ini, maka akan mendapatkan hadiah berupa trofi, dan uang.
Piala UEFA, juga dikenal sebagai Coupe UEFA, adalah piala yang diberikan setiap tahun oleh UEFA ke klub sepak bola yang memenangkan Liga Eropa UEFA.
Awalnya, pemenang Liga Eropa EUFA dapat membawa trofi asli selama setahun sebelum mengembalikannya ke UEFA.
Baca Juga: Fakta Menarik Kota Milan, Mulai dari Sepak Bola hingga Kota Mode Dunia
Namun, setelah dibuat peraturan yang baru, trofi asil tetap berada di UEFA setiap saat. Nah, trofi replika ukuran penuh yang diberikan kepada setiap pemenang kompetisi.
Selain trofi, klub yang menang tiga kali berturut-turut atau lima kali secara keseluruhan akan menerima lencana multi-pemenang.
Trofi asli Liga Eropa UEFA dirancang dan dibuat oleh Bertoni untuk Final Piala UEFA 1972. Ukurannya seberat 15 kg (33 pon) dan berwarna perak di atas alas marmer kuning.
Tidak hanya trofi atau lencana, pemenang Liga Eropa juga akan mendapatkan hadiah uang yang diterima oleh klub.
Uang tersebut dibagi menjadi pembayaran tetap berdasarkan partisipasi dan hasil, dan jumlah variabel yang bergantung pada nilai pasar TV mereka.
Pada Liga Eropa musim 2018–2019, juara mendapatkan uang sebesar €8.500.000.
Jika dikonversikan ke mata uang Rupiah, maka hadiahnya senilai Rp125.463.257.064 atau 125 miliar Rupiah.
Apa perbedaan Piala Dunia dan Liga Eropa?
Petunjuk: Cek halaman 2!
Tonton video ini, yuk!
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
AIA Healthiest Schools Dukung Sekolah Jadi Lebih Sehat Melalui Media Pembelajaran dan Kompetisi
Kejuaraan Eropa UEFA 2024, biasanya disebut UEFA Euro 2024 (ditulis sebagai UEFA EURO 2024) atau hanya Euro 2024 (di Indonesia, disebut pula sebagai Piala Eropa 2024), adalah edisi ke-17 dari Kejuaraan Eropa UEFA, kejuaraan sepak bola internasional empat tahunan Eropa yang diselenggarakan UEFA untuk tim nasional pria asosiasi anggotanya. Turnamen ini berlangsung pada 14 Juni hingga 14 Juli 2024 di Jerman dan diikuti 24 tim peserta, dengan Georgia menjadi satu-satunya tim debutan pada putaran final Kejuaraan Eropa edisi ini.
Ini merupakan ketiga kalinya pertandingan Kejuaraan Eropa dimainkan di wilayah Jerman sekaligus yang kedua kali setelah penyatuan kembali Jerman karena Jerman Barat menjadi tuan rumah edisi 1988 dan empat pertandingan Kejuaraan Eropa 2020 multinasional dimainkan di München. Turnamen ini menjadi yang pertama kali diselenggarakan di wilayah bekas Jerman Timur karena Leipzig menjadi salah satu tuan rumah dan juga turnamen besar pertama sejak Piala Dunia FIFA 2006 di mana Jerman menjadi tuan rumah tunggal.[1][2] Turnamen ini kembali menggunakan siklus empat tahun seperti biasa, setelah edisi 2020 ditunda hingga 2021 akibat pandemi Covid-19.
Italia merupakan juara bertahan setelah memenangkan final 2020 melawan Inggris melalui adu penalti,[3] tetapi tidak dapat mempertahankan gelar karena disingkirkan Swiss pada babak 16 besar.[4] Spanyol menyingkirkan tuan rumah Jerman di babak perempat final,[5] yang kemudian mengalahkan Inggris di pertandingan final untuk meraih gelar keempat dan menjadi tim dengan gelar terbanyak dalam turnamen ini.[6] Sebagai pemenang, Spanyol menjadi perwakilan UEFA untuk bermain melawan juara Copa América 2024, Argentina, di Finalissima 2025.[7]
Pada 8 Maret 2017, UEFA mengumumkan bahwa hanya dua negara, yaitu Jerman dan Turki yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah turnamen ini sebelum tenggat waktu pada 3 Maret 2017.[8][9]
Tuan rumah dipilih oleh Komite Eksekutif UEFA melalui pemungutan suara rahasia,[10][11] dengan hanya perlu satu suara mayoritas saja untuk menang. Jika terjadi seri, maka keputusan akhir berada di tangan presiden UEFA, Aleksander Čeferin.[12][13] Dari 20 anggota Komite Eksekutif UEFA, Reinhard Grindel (Jerman) dan Servet Yardımcı (Turki) tidak dapat memilih karena tidak memenuhi syarat. Lars-Christer Olsson (Swedia) juga tidak hadir karena sakit. Secara keseluruhan, ada 17 anggota yang memenuhi syarat untuk memilih.[10][14]
Pemilihan tuan rumah dilakukan pada 27 September 2018 di Nyon, Swiss.[2][10][15][16] Jerman pada awalnya berencana untuk sepenuhnya menjadi tuan rumah Kejuaraan Eropa 2020 meski tidak pernah mengumumkan minat yang kuat hingga tenggat waktu pada Mei 2012.[17]
Jerman memiliki banyak pilihan stadion yang memenuhi syarat UEFA, yakni berkapasitas minimum 30.000 penonton untuk pertandingan Kejuaraan Eropa.
Dari 10 kota yang terpilih untuk penyelenggaraan Kejuaraan Eropa UEFA 2024, sembilan di antaranya pernah digunakan untuk penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2006, yaitu: Berlin, Dortmund, München, Köln, Stuttgart, Hamburg, Leipzig, Frankfurt, dan Gelsenkirchen.[18][19] Düsseldorf yang tidak digunakan di Piala Dunia FIFA 2006, tetapi sebelumnya pernah digunakan untuk Piala Dunia FIFA 1974 dan Kejuaraan Eropa UEFA 1988, dipilih menjadi tempat pertandingan ke-10. Sementara kota tuan rumah Piala Dunia 2006 berikut: Hannover (juga menjadi tuan rumah Piala Dunia 1974 dan Kejuaraan Eropa 1988), Nürnberg, dan Kaiserslautern, tidak dipilih sebagai tuan rumah turnamen ini. München, yang menjadi lokasi pertandingan pembuka Kejuaraan Eropa UEFA 2024, juga merupakan salah satu kota tuan rumah Kejuaraan Eropa UEFA 2020 multinasional yang menjadi tempat penyelenggara empat pertandingan (tiga di antaranya melibatkan Jerman), tetapi dengan pengurangan jumlah penonton yang drastis karena pembatasan Covid-19.[20]
Beberapa stadion lain, seperti yang terletak di Bremen dan Mönchengladbach juga tidak terpilih.[21] Wilayah dengan jumlah kota tuan rumah terbanyak dalam Kejuaraan Eropa UEFA 2024 adalah wilayah metropolitan Rhine-Ruhr di negara bagian Nordrhein-Westfalen, yakni empat dari 10 kota tuan rumah (Dortmund, Düsseldorf, Gelsenkirchen, dan Köln).[22]
Setiap tim memilih "kamp basis tim" sebagai tempat tinggal selama pertandingan. Tim akan berlatih dan tinggal di lokasi tersebut selama turnamen berlangsung dan melakukan perjalanan ke pertandingan yang diadakan jauh dari markas mereka. "Kamp basis tim" harus berada di Jerman.[23][24]
Tiket masuk stadion dijual secara langsung oleh UEFA melalui situs webnya atau didistribusikan oleh asosiasi sepak bola 24 tim peserta. Penjualan tiket dimulai pada 3 Oktober 2023. Lebih dari 80% dari keseluruhan 2,7 juta tiket untuk 51 pertandingan turnamen ini tersedia untuk para pendukung tim peserta dan khalayak umum.[49] Pendukung setiap tim peserta dialokasikan 10.000 tiket untuk pertandingan babak grup, 6.000 tiket untuk babak 16 besar dan babak perempat final, 7.000 tiket untuk babak semifinal, dan 10.000 tiket untuk pertandingan final. UEFA telah menerima lebih dari 50 juta pemesanan tiket dari 206 negara. Selain dari pendukung Jerman, permintaan tiket terbesar berasal dari pendukung Turki, Hungaria, Inggris, Albania, dan Kroasia.[50] Harga tiket berkisar antara €30 (untuk kursi di belakang gawang di pertandingan babak grup) hingga €1.000 (untuk kursi di tribun utama di pertandingan final).[51]
Tim yang lolos ke Kejuaraan Eropa UEFA 2024
Tim yang dilarang tampil
Sebagai tuan rumah, Jerman lolos ke turnamen secara otomatis. 23 tempat tersisa ditentukan melalui babak kualifikasi; 20 tempat diperebutkan melalui babak kualifikasi utama dengan status juara dan peringkat kedua grup dari 10 grup babak kualifikasi, sementara tiga tempat lain diperebutkan melalui babak play-off.[52] Tempat di babak play-off diberikan kepada tim dengan performa terbaik di Liga Negara UEFA 2022–2023 yang belum lolos ke putaran final melalui babak kualifikasi utama.[53] Pengundian untuk babak grup kualifikasi Kejuaraan Eropa UEFA 2024 dilakukan pada 9 Oktober 2022 di Festhalle, Frankfurt.[54][55] Babak grup kualifikasi dimulai pada bulan Maret hingga November 2023, sedangkan tiga pertandingan babak play-off dimainkan pada Maret 2024.[56]
Dari 24 tim peserta yang lolos ke turnamen edisi ini, 19 diantaranya lolos pada edisi sebelumnya. Tim yang lolos tersebut termasuk juara bertahan Italia dan juara kedua Inggris, serta juara kedua Piala Dunia 2022 Prancis dan perebut medali perunggu Kroasia. Portugal menjadi satu-satunya tim yang menyapu bersih seluruh kemenangan di babak kualifikasi, sementara Prancis, Inggris, Belgia, Hungaria, dan Rumania juga lolos tanpa mengalami kekalahan.[57]
Albania dan Rumania kembali berpartisipasi setelah tidak lolos pada 2020. Ini menjadi turnamen besar kedua yang Rumania ikuti. Serbia dan Slovenia kembali berpartisipasi untuk pertama kali sejak edisi 2000. Serbia lolos untuk pertama kali sejak Serbia dan Montenegro menjadi negara terpisah, sedangkan Slovenia lolos ke turnamen besar keempat sebagai negara merdeka.[58][59] Georgia mengalahkan Yunani dalam adu penalti di babak play-off untuk lolos ke turnamen pertama sejak memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada 1991 dan juga menjadi satu-satunya tim debutan dalam edisi ini sekaligus mempertahankan adanya tim debutan di setiap putaran final sejak edisi perdana pada 1960.[60]
Beberapa tim terkemuka yang absen, antara lain: Swedia, Rusia, dan Wales. Swedia gagal mencapai putaran final untuk pertama kali sejak 1996 dan juga gagal lolos ke turnamen besar kedua berturut-turut, setelah gagal ke Piala Dunia 2022. Rusia, yang selalu lolos ke putaran final sejak edisi 2000, dilarang mengikuti babak kualifikasi pasca invasi negara tersebut ke Ukraina, sehingga menjadi tim nasional pertama yang dilarang tampil di kompetisi ini sejak RF Yugoslavia pada 1992. Wales, yang lolos ke babak gugur pada dua edisi sebelumnya, salah satunya ke babak semifinal pada 2016, kalah dalam adu penalti dari Polandia di babak play-off. Setelah menjalani debut pada edisi sebelumnya, Makedonia Utara dan Finlandia gagal lolos ke putaran final turnamen edisi ini.
Saat pertemuan Komite Eksekutif UEFA di Hvar, Kroasia, pada 20 September 2022, dipastikan bahwa Rusia dikeluarkan dari kualifikasi Kejuaraan Eropa 2024 yang menegaskan kembali penangguhan seluruh tim Rusia menyusul invasi negara tersebut ke Ukraina pada Februari 2022 dan menjadi putaran final Kejuaraan Eropa pertama yang dilewatkan Rusia sejak edisi 2000.[65][66][67][68]
Pengundian putaran final turnamen dilakukan pada 2 Desember 2023, pukul 18.00 CET di Elbphilharmonie, Hamburg.[69] Tim peserta ditempatkan sesuai peringkat umum Kualifikasi Kejuaraan Eropa. Tuan rumah Jerman secara otomatis ditempatkan di posisi A1 pada pot 1. Tiga tim pemenang babak play-off yang belum diketahui saat pengundian dan tim yang mengikuti babak play-off tersebut pada Maret 2024, ditempatkan di pot 4 ketika pengundian.[70][71][72][73] Acara pengundian sempat terganggu oleh beberapa suara tak senonoh yang merupakan kejahilan seorang tokoh media sosial.[74][75]
Jumlah maksimum skuad setiap tim ditambah dari yang semula 23 menjadi 26 pemain. Setiap tim harus menyerahkan daftar yang berisi sekurangnya 23 pemain atau maksimum 26 pemain sebelum tenggat waktu pada 7 Juni 2024.[76]
Pada April 2024, 19 tim wasit diumumkan untuk bertugas memimpin 51 pertandingan dalam turnamen ini, termasuk pemilihan tim wasit Argentina yang menjadi bagian dari perjanjian kerja sama antara UEFA dan CONMEBOL.[77][78]
Selain itu, UEFA mengumumkan 20 asisten wasit video dan 12 wasit pendukung (yang bertindak sebagai wasit keempat atau asisten wasit cadangan).[78]
UEFA mengumumkan jadwal turnamen pada 10 Mei 2022 yang hanya berisi waktu untuk pertandingan pembuka, babak semifinal, dan final.[80][81] Jadwal pertandingan lainnya diumumkan pada 2 Desember 2023 setelah pengundian putaran final.[82][83]
Setiap juara grup, peringkat kedua, dan empat tim peringkat ketiga terbaik lolos ke babak 16 besar.
Seluruh waktu pertandingan dalam waktu setempat, CEST (UTC+2).
Jika dua atau lebih tim memiliki poin yang sama setelah pertandingan babak grup berakhir, maka kriteria peringkat berikut diterapkan:[70]
Dalam babak gugur, jika pertandingan imbang hingga akhir waktu normal, maka perpanjangan waktu dimainkan (dua babak, masing-masing 15 menit). Jika tetap imbang hingga akhir perpanjangan waktu, maka pertandingan ditentukan melalui adu penalti.[70]
Sama seperti setiap edisi turnamen sejak Kejuaraan Eropa UEFA 1984, tidak ada pertandingan perebutan tempat ketiga.
Seluruh waktu pertandingan dalam waktu setempat, CEST (UTC+2).
Sebanyak 117 gol dicetak pada 51 pertandingan, dengan rata-rata 2,29 gol per pertandingan.
Berbeda dengan edisi sebelumnya, UEFA mengizinkan beberapa pemain berbagi penghargaan Pencetak Gol Terbanyak jika jumlah gol yang dicetak sama. Ada enam pemain yang menjadi pencetak gol terbanyak dengan tiga gol, yaitu:[139]
Tim pengamat teknis UEFA untuk memilih 11 pemain terbaik dalam turnamen ini. Enam pemain dari skuad pemenang Spanyol masuk dalam daftar tersebut.[140]
Seorang pemain secara otomatis ditangguhkan untuk pertandingan selanjutnya karena pelanggaran berikut:[70]
Berikut pemain yang mendapat penangguhan selama turnamen berlangsung:[141][142][143][144]
Jumlah hadiah uang yang akan disalurkan ditetapkan pada 2 Desember 2023. Setiap tim peserta menerima imbalan partisipasi sebesar €9,25 juta, dengan juara turnamen ini dapat memperoleh hadiah maksimum €28,25 juta.[164]
Logo resmi diperkenalkan pada 5 Oktober 2021 saat upacara di Olympiastadion, Berlin. Logo tersebut menampilkan Trofi Henri Delaunay dikelilingi 24 potongan warna yang mewakili 24 negara peserta dan berbentuk elips yang menyerupai bentuk Olympiastadion.[165] Selain itu, 10 kota tuan rumah memiliki logo unik tersendiri yang menampilkan pemandangan setempat berikut:[166]
Slogan resmi turnamen ini adalah "United by Football. Vereint im Herzen Europas" (Disatukan oleh sepak bola. Bersatu di jantung Eropa). Slogan tersebut dipilih untuk mempromosikan keragaman dan inklusi.[167]
Pada November 2023, diumumkan bahwa EA Sports telah mengambil hak permainan video Kejuaraan Eropa UEFA 2024 dan unduhan pembaruan tersedia untuk EA Sports FC 24, EA Sports FC Mobile, dan EA Sports FC Online pada musim panas 2024.[168] Dirilis pada 11 Juni, pembaruan tersebut menampilkan mode turnamen penuh, persahabatan lokal dan daring, dan mode karier pemain tunggal bertemakan Kejuaraan Eropa yang disebut "Lead Your Nation". Masing-masing mode mencakup seluruh tim peserta, pemain, dan tempat penyelenggaraan turnamen.[169][170]
Mulai Kejuaraan Eropa 2024, Fanatics menjadi pengendali perdagangan elektronik, ritel acara, dan lisensi kompetisi Tim Nasional UEFA hingga Kejuaraan Eropa 2028.[171]
Topps, yang juga dimiliki oleh Fanatics, adalah stiker dan mitra kartu dagang resmi turnamen ini, sehingga menandai berakhirnya hubungan Panini dengan UEFA yang dimulai sejak 1976. Stiker diproduksi untuk seluruh tim peserta, termasuk tim yang gagal lolos ke babak play-off kualifikasi. Stiker tersebut dapat dijual, dikoleksi atau dibarter.[172]
Pada Desember 2023, grup musik DJ Italia Meduza, grup musik pop rok Amerika Serikat OneRepublic, dan penyanyi Jerman Kim Petras diumumkan sebagai artis musik resmi untuk turnamen ini.[173] Namun, pada Maret 2024, diumumkan bahwa Petras telah mengundurkan diri dari produksi karena masalah jadwal dan digantikan penyanyi Jerman lain, Leony.[174] Lagu resmi yang berjudul "Fire" dirilis pada 10 Mei 2024.[175][176]
International Broadcast Centre (IBC) berlokasi di aula Pameran Perdagangan Leipzig, Leipzig, Jerman.[177]
Berbeda dengan dua edisi turnamen sebelumnya, UEFA telah menghentikan siaran definisi ultratinggi 4K karena kendala teknis dan di tengah rendahnya minat terhadap format tersebut di kalangan lembaga penyiaran Eropa dibandingkan dengan warna rentang dinamis tinggi (HDR).[178]
UEFA menggunakan iklan virtual untuk pertama kali dalam sejarah dan memiliki tiga jenis sponsor berbeda selain sponsor global, yaitu satu paket untuk Jerman, satu untuk Amerika Serikat, dan lainnya untuk pasar Tiongkok.[179]
Sponsor global resmi[180]
Sponsor nasional resmi Jerman[179]
Maskot resmi Kejuaraan Eropa UEFA 2024 diperkenalkan pada 20 Juni 2023 saat pertandingan persahabatan Jerman melawan Kolombia di Gelsenkirchen.[199] Maskot tersebut merupakan beruang teddy yang mengenakan seragam sepak bola lengkap.[200] Pemungutan suara terbuka digunakan untuk memilih nama maskot tersebut, dengan pilihan "Albärt", "Bärnardo", "Bärnheart", dan "Herzi von Bär", di mana seluruh pilihan nama mengandung kata "Bär" yang berarti beruang dalam bahasa Jerman.[201] Hasil pemungutan suara dipublikasikan pada 5 Juli, di mana "Albärt" terpilih dengan memperoleh 32% suara.[202]
Bola resmi pertandingan bernama "Fussballliebe", diperkenalkan oleh UEFA dan Adidas pada 15 November 2023.[203] Diterjemahkan dari bahasa Jerman yang berarti "cinta sepak bola", bola tersebut memiliki corak sayap berwarna hitam dengan lekukan dan tepi berwarna merah, biru, jingga, dan hijau untuk menunjukkan semangat negara peserta terhadap turnamen ini serta kecintaan penggemar di seluruh dunia yang diberikan untuk sepak bola. Bola dibuat dengan bahan organik berkelanjutan dan menjadi bola Kejuaraan Eropa UEFA pertama dengan "Teknologi Bola Terhubung" yang berisi sensor elektronik internal, sehingga pergerakannya dapat terdeteksi untuk membantu ofisial pertandingan UEFA dalam pengambilan keputusan.[204]
Pertandingan Grup F antara Turki dan Portugal sempat terganggu empat kali akibat ulah penerobos lapangan yang berusaha berswafoto dengan Cristiano Ronaldo. Dua orang lain menerobos ke lapangan tepat setelah peluit akhir berbunyi. Penerobosan lapangan lainnya terjadi saat pertandingan Grup B antara Italia dan Albania, pertandingan Grup E antara Rumania dan Ukraina, dan pertandingan babak 16 besar antara Rumania dan Belanda.[205][206][207][208][209] Saat terjadi penerobosan lapangan setelah pertandingan babak semifinal antara Spanyol dan Prancis berakhir, seorang penjaga keamanan yang mengejar penerobos tersebut terpeleset dan tidak sengaja menabrak penyerang Spanyol Álvaro Morata, sehingga menyebabkan ia cedera.[210]
Beberapa pemain dan pelatih mengeluhkan tentang penonton yang melempar gelas plastik guna ulang ke lapangan yang terkadang mengenai pemain, terutama saat melakukan tendangan sudut.[211][212][213][214] Selain gelas plastik, benda lain juga dilemparkan ke lapangan.[215] Saat pertandingan Grup E antara Ukraina dan Belgia, pemain Belgia Kevin De Bruyne berulang kali disorot pena laser ke arah mata.[216]
Pada babak kedua pertandingan Grup A antara Skotlandia dan Hungaria, penyerang Hungaria Barnabás Varga pingsan setelah berbenturan dengan penjaga gawang Skotlandia Angus Gunn dan mendarat dengan posisi punggung terlebih dahulu. Tak lama setelah kejadian, petugas medis bergegas menuju tempat kejadian dan kain pelindung dibentangkan di sekeliling Varga. Namun, pembawa tandu terlihat hanya berjalan menuju pemain, bukan berlari, sehingga menimbulkan kecemasan dari para pemain, pendukung, dan staf. Kapten Hungaria Dominik Szoboszlai bersama rekan sesama pemain Endre Botka berlari membawa tandu untuk mempercepat proses penanganan.[217] Setelah cedera tersebut, sang kapten mengungkapkan rasa frustrasinya yang menyatakan bahwa staf medis tidak bereaksi cukup cepat dan harapan bahwa "setiap orang dapat menghemat beberapa detik dan menyelamatkan nyawa". Hal ini dibantah oleh UEFA yang mengklaim bahwa koordinasi antara staf medis di tempat kejadian adalah "profesional" dan "tidak ada keterlambatan dalam penanganan dan pertolongan kepada pemain".[218] Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, dikonfirmasi bahwa Varga menderita gegar otak dan mengalami beberapa keretakan tulang pipi.[219]
Pertandingan dilanjutkan 10 menit kemudian yang berakhir dengan kemenangan 0–1 untuk Hungaria melalui gol Kevin Csoboth pada waktu tambahan, sedangkan Varga telah pulih sepenuhnya setelah menjalani operasi.[220]
Selama babak grup, beberapa kontroversi muncul karena perilaku pendukung dan pemain dari Balkan. Albania dan Serbia didenda €10.000 setelah pendukung kedua negara menunjukkan simbol-simbol iredentisme; pendukung Serbia menampilkan peta Kosovo sebagai bagian dari Serbia, sementara pendukung Albania menampilkan peta Albania Raya. Serbia mengancam akan keluar dari turnamen jika UEFA tidak mengambil tindakan terhadap Kroasia dan Albania setelah beberapa pendukung kedua negara meneriakkan slogan-slogan anti Serbia selama pertandingan, seperti Ubij ubij ubij Srbina ("Bunuh, bunuh, bunuh orang Serbia"); sebuah penyelidikan kemudian diluncurkan terhadap Kroasia.[221] Setelah pertandingan Grup B antara Kroasia dan Albania, Mirlind Daku memimpin para pendukung Albania meneriakkan slogan-slogan anti Makedonia dan anti Serbia, sehingga Albania didenda €47.250 dan Daku dilarang bermain selama dua pertandingan. UEFA mencabut akreditasi media Kejuaraan Eropa 2024 milik jurnalis Kosovo Arlind Sadiku setelah membuat isyarat tangan menyilang ke arah pendukung Serbia saat pertandingan Serbia melawan Inggris.[221]
Dalam pertandingan babak 16 besar antara Austria dan Turki pada 2 Juli 2024, pemain Turki Merih Demiral merayakan gol keduanya dalam pertandingan tersebut dengan salam serigala. Isyarat ini dianggap ultranasionalisme karena hubungannya dengan kelompok ekstremis kanan jauh Serigala Abu-Abu yang dilarang di Austria dan Prancis.[222] Perayaan gol tersebut dikritik oleh menteri dalam negeri Jerman Nancy Faeser, sementara presiden Partai Gerakan Nasionalis Devlet Bahçeli menyampaikan dukungannya terhadap perayaan tersebut.[223] Demiral juga mengunggah foto di akun Twitter miliknya yang memperlihatkan dirinya melakukan selebrasi tersebut dengan keterangan: "Betapa bahagianya orang yang mengatakan saya orang Turki!". UEFA kemudian membuka penyelidikan terhadap Demiral keesokan harinya.[224] Demiral diputuskan dilarang bermain selama dua pertandingan yang membuatnya absen dalam pertandingan babak perempat final melawan Belanda dan pertandingan pertama Liga Negara UEFA 2024–2025 melawan Wales karena tersingkir di babak perempat final.[225]
Halaman ini berisi artikel tentang turnamen sepak bola. Untuk mata uang, lihat
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari
, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada
Kejuaraan Eropa UEFA (bahasa Inggris: UEFA European Football Championship), atau lebih dikenal dengan sebutan Euro atau Piala Eropa, adalah turnamen sepak bola utama yang diselenggarakan oleh UEFA untuk tim nasional sepak bola pria di benua Eropa. Turnamen ini diadakan setiap empat tahun sekali sejak tahun 1960, pada tahun genap di antara penyelenggaraan Piala Dunia FIFA, kecuali pada tahun 2020 ketika turnamen ditunda hingga tahun 2021 akibat pandemi COVID-19.
Awalnya, kejuaraan ini bernama Piala Negara-Negara Eropa (European Nations' Cup) sebelum berganti nama menjadi Piala Eropa (European Cup) pada tahun 1968. Sejak 1996, turnamen ini lebih sering disebut sebagai Euro dengan format penamaan "UEFA Euro [tahun]".
Sebelum mencapai babak final, semua tim harus bersaing dalam babak kualifikasi, kecuali negara tuan rumah yang otomatis lolos. Para juara Euro berhak untuk mengikuti Kualifikasi Piala Dunia FIFA Zona Eropa yang diselenggarakan satu tahun sebelum Piala Dunia dimulai, tetapi tidak diwajibkan untuk melakukannya.
Lima belas edisi Kejuaraan Eropa telah dimenangkan oleh sembilan tim nasional yang berbeda. Spanyol menjadi tim tersukses dengan empat gelar juara, diikuti oleh Jerman dengan tiga gelar. Prancis dan Italia masing-masing telah memenangkan dua gelar, sementara Uni Soviet, Cekoslovakia, Belanda, Denmark, Yunani, dan Portugal masing-masing telah meraih satu gelar. Spanyol juga merupakan satu-satunya tim yang berhasil meraih gelar juara berturut-turut, yaitu pada edisi 2008 dan 2012.
Kejuaraan Eropa terakhir diadakan di Jerman pada tanggal 14 Juni hingga 14 Juli 2024. Spanyol keluar sebagai juara setelah mengalahkan Inggris dengan skor 2-1 pada pertandingan final di Stadion Olimpiade Berlin, Jerman.
Ide untuk turnamen sepak bola Eropa pertama kali diusulkan oleh Sekretaris Jenderal Federasi Sepak Bola Prancis saat itu, Henri Delaunay pada tahun 1927, namun Delaunay wafat 5 tahun jelang turnamen perdana (1955). Demi menghormati Delaunay, trofi juara diberikan namanya (lihat bawah).
Edisi 1960, yang diselenggarakan di Prancis, memiliki 4 tim bersaing di putaran final dari 17 tim yang memasuki babak kualifikasi. Turnamen ini dimenangkan oleh Uni Soviet, mengalahkan Yugoslavia 2-1 di final yang menegangkan di Paris. Spanyol menarik diri dari pertandingan perempat final melawan Uni Soviet karena protes politik. Dari 17 tim yang memasuki babak kualifikasi, negara terkenal yang absen adalah Inggris, Belanda, Jerman Barat dan Italia.
Spanyol menjadi tuan rumah turnamen berikutnya pada tahun 1964, di mana partisipan babak kualifikasi meningkat drastis, dengan 29 tim. Jerman Barat absen sekali lagi dan Yunani menarik diri setelah enggan melawan Albania, di mana mereka masih berkonflik dengan Albania. Tim tuan rumah Spanyol berhasil mengalahkan juara sebelumnya, Uni Soviet, 2-1 di Stadion Santiago Bernabéu di Madrid.
Format turnamen tetap sama untuk turnamen tahun 1968, Italia menjadi tuan rumah dan sukses juara. Untuk pertama kalinya (dan hanya satu-satunya sepanjang sejarah), pemenang semifinal harus ditentukan lewat lemparan koin, di mana Italia sukses menang, dan partai final harus diulang setelah pertandingan melawan Yugoslavia berakhir 1-1. Italia memenangkan partai ulang 2-0, dan meraih gelar Eropa pertamanya dalam sejarah. 31 tim memasuki babak kualifikasi, di mana UEFA menganggapnya sebagai peningkatan popularitas.
Belgia menjadi tuan rumah turnamen 1972, di mana Jerman Barat berjaya, mengalahkan Uni Soviet 3-0 di final, dengan Gerd Müller (2 kali) dan Herbert Wimmer di Stadion Heysel di Brussels. Turnamen ini sangat penting, di skuat Jerman Barat terdapat banyak pemain yang akhirnya mengantar Der Panzer menjadi jawara dunia di Piala Dunia FIFA 1974.
Turnamen 1976 di Yugoslavia adalah turnamen terakhir format 4-tim, dan yang terakhir di mana tuan rumah harus memasuki babak kualifikasi (selanjutnya, tuan rumah lolos otomatis). Cekoslovakia mengalahkan Jerman Barat dalam adu penalti yang baru diperkenalkan. Setelah 7 tendangan berhasil, Uli Hoeness gagal, meninggalkan pemain Cekoslovakia, Antonín Panenka dengan tendangan penalti pelan nan unik. Sebuah penalti, (yang dikenal sebagai sepakan Panenka), mengunci kemenangan Cekoslovakia 5-3 lewat adu penalti.
Kompetisi diperbesar menjadi 8 tim pada edisi 1980, Italia kembali menjadi tuan rumah. Turnamen ini memperkenalkan putaran grup, di mana juara grup melaju ke final, dan runner-up grup berlaga di perebutan tempat ketiga. Jerman Barat memenangi gelar Eropa ke-2 usai menumbangkan Belgia 2-1, berkat 2 gol Horst Hrubesch di Olimpico, Roma.
Prancis memenangi gelar Eropa perdana mereka di tanah sendiri pada 1984, dengan kapten inspiratif Michel Platini mencetak 9 gol dari 5 laga, bersama Luis Fernandez, Jean Tigana, dan Alain Giresse, terkenal sebagai The Magic Square.
Jerman Barat menjadi tuan rumah edisi 1988, dan Belanda menaklukkan tuan rumah dengan skor 2-1 di semifinal. Belanda sukses memenangi turnamen. Menaklukkan Uni Soviet di Stadion Olimpiade München, laga di mana Marco van Basten mencetak salah satu gol paling spektakuler sepanjang sejarah, sebuah voli jauh di sisi kiri gawang Soviet.
Edisi 1992 digelar di Swedia, dan dimenangi Denmark, (lolos ke putaran final sebagai tim pengganti Yugoslavia yang didiskualifikasi karena perang). Tim Dinamit mempecundangi jawara bertahan Belanda lewat adu penalti di semifinal dan menjinakkan juara dunia, Jerman, 2-0 di final. Ini adalah turnamen perdana Jerman bersatu bermain, dan turnamen besar pertama yang mewajibkan kaus pemain dicetak bersama nama.
Inggris menjadi tuan rumah Euro 1996, edisi pertama menggunakan nomenklatur "Euro (tahun)", dan 16 tim ambil bagian di turnamen final. Tuan rumah takluk di semifinal dari adu penalti oleh Jerman setelah Gareth Southgate gagal mengeksekusi. Jerman sendiri sukses di final melawan Republik Ceko berkat gol emas Oliver Bierhoff. Ini adalah titel internasional pertama Jerman sebagai negara bersatu.
Euro 2000 digelar di 2 negara, Belanda dan Belgia. Prancis, juara bertahan Piala Dunia 1998, menyempurnakan ekspektasi tinggi dengan membungkam Italia 2-1 di final lewat waktu tambahan. Gol penyama kedudukan dicetak Sylvain Wiltord dan disempurnakan oleh gol larut David Trezeguet.
Seperti edisi 1992, Euro 2004 di Portugal menghasilkan kejutan. Yunani, yang hanya pernah lolos ke 1 Piala Eropa pada 1980 sebelumnya, menaklukkan generasi emas tuan rumah 1-0 lewat gol Angelos Charisteas, lewat sebuah permainan superdefensif dan mengandalkan serangan balik. Dalam perjalanan menuju final, mereka sukses menaklukkan Prancis dan Republik Ceko lewat gol perak.
Turnamen 2008 digelar di Austria dan Swiss, untuk ke-2 kalinya 2 negara menggelar turnamen bersama, dan edisi pertama Trofi Delaunay yang baru dianugerahkan. Final dilangsungkan di Stadion Ernst Happel, Wina, Austria. Spanyol menaklukkan tim favorit juara, Jerman dengan skor 1-0 lewat gol Fernando Torres, trofi bergengsi pertama negara tersebut sejak Piala Eropa 1964. David Villa menjadi top scorer lewat 4 gol, Xavi dianugerahkan Pemain Terbaik, dan sembilan pemain Spanyol masuk ke Tim Terbaik.
Polandia dan Ukraina menjadi tuan rumah gelaran Euro 2012, menyaksikan Spanyol yang berhasil mempertahankan gelar juara usai menghancurkan Italia 4-0 pada partai final, di Kiev. Fernando Torres menjadi orang pertama yang mencetak gol di 2 laga final Piala Eropa.
Euro 2016 digelar di Prancis, 24 tim ambil bagian. Pada kampanye turnamen kali ini, Portugal berhasil merebut gelar juara untuk pertama kalinya dalam sejarah setelah menang atas tuan rumah, Prancis dengan skor 1-0. Pertandingan itu berlangsung alot, setelah pemain terbaik dunia Cristiano Ronaldo terkena cedera pada babak pertama. Meskipun itu terjadi, namun Portugal tetap berusaha keras hingga memperoleh 1 gol semata wayang yang di cetak pada babak perpanjangan waktu oleh Eder, tepatnya pada menit ke-109.
Euro 2020 diadakan di seluruh benua Eropa sebagai perayaan 60 tahun terselenggarakannya turnamen ini. Pada final yang berlangsung di Stadion Wembley, London, Inggris. Italia berhasil menjuarai dan meraih trofi eropa kedua dalam sejarah tim setelah mengalahkan Inggris lewat adu penalti dengan skor 3-2 setelah pertandingan waktu normal berakhir dengan skor imbang 1-1. Luke Shaw mencetak gol cepat untuk membawa Inggris unggul cepat tepat 2 menit setelah Kick-off dibunyikan, sebelum akhirnya disamakan oleh gol Leonardo Bonucci pada menit 67 yang menjadikannya sebagai pencetak gol tertua pada usia 34 tahun dan membawa nafas kedua bagi Italia.
Trofi terbaru, 2008-sekarang
Trofi Henri Delaunay, yang diberikan kepada pemenang, diberi nama untuk menghormati Henri Delaunay, Sekretaris Jenderal pertama UEFA, yang datang dengan ide dari sebuah kejuaraan Eropa tetapi meninggal 5 tahun sebelum turnamen perdana pada tahun 1960. Anaknya, Pierre, bertanggung jawab untuk menciptakan trofi tersebut. Sejak turnamen pertama itu, telah diberikan kepada tim pemenang bagi mereka untuk disimpan selama 4 tahun, sampai turnamen berikutnya.
Untuk turnamen Euro 2008, trofi tersebut diperbaiki dan menjadikan kapasitasnya sedikit lebih besar. Trofi baru, yang terbuat dari perak sterling, sekarang beratnya 8 kilogram (18 pon) dan 60 cm (24 in) tinggi, menjadi 7 inci panjang dan 1 pon lebih berat dari yang lama.
Logo sesosok kecil orang yang sedang mengolah bola di bagian belakang yang asli telah dihilangkan beserta alas marmer. Sedangkan basis perak diperbesar untuk membuatnya stabil. Nama-nama negara pemenang yang muncul di alas kini telah dipindah dan terukir rapi di bagian belakang piala. Trofi versi ini hanya pernah dimenangkan oleh 3 tim sejauh ini, Spanyol, Portugal dan Italia.
Berhasil juara dan pemain yang masih aktif di tim nasional serta statistik terbaik ditandai dengan bold
* Pemain tersebut masuk dalam Skuad turnamen, tapi tidak bermain pada edisi tersebut. ** Diurutkan berdasarkan huruf awal abjad negara dan nama pemain. Jika sama, dibedakan berdasarkan edisi tahun turnamen tersebut. Berhasil juara dan pemain yang masih aktif ditandai dengan Bold.
Pemain yang masih aktif ditandai dengan Bold
* tuan rumah 1 sebagai Jerman Barat 2 sebagai Cekoslowakia 3 sebagai Yugoslavia 4 sebagai Uni Soviet
Finalis Kejuaraan Eropa UEFA
Temukan jadwal pertandingan Liga Nations UEFA, pertandingan esok hari dan seluruh jadwal pertandingan Liga Nations UEFA 2024/2025 di musim ini. Flashscore.co.id menyediakan semua jadwal pertandingan, skor langsung, dan hasil akhir berserta kedudukan dan juga statistik head-to-head dari Liga Nations UEFA 2024/2025. Lihatlah
di musim ini dan juga
Lihat daftar seluruh pertandingan dari
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Parameter templat[Kelola data templat]
Gambaran Umum Tim dan Pertandingan Terperinci
Betimate menawarkan pratinjau pertandingan terperinci, termasuk susunan pemain, performa terkini, informasi terkini cedera, dan statistik utama. Tinjauan menyeluruh ini membantu dalam menilai kekuatan dan kelemahan masing-masing tim, sehingga menghasilkan prediksi yang akurat.
Liga Europa Musim 2024/2025: Apa yang Diharapkan
Babak penyisihan grup Liga Europa UEFA 2024/25 akan dimulai pada 25 September 2024 dan berakhir pada 30 Januari 2025. Kompetisi akan berlanjut ke babak sistem gugur mulai 13 Februari 2025 , dengan final dijadwalkan berlangsung di Bilbao pada 21 Mei 2025 .
Prediksi Liga Europa Musim 2024/2025 di Betimate
Betimate menyediakan data dan analisis statistik yang komprehensif, yang memungkinkan pengguna untuk mendalami metrik performa tim dan pemain. Wawasan ini memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan tren historis, performa terkini, dan pertarungan satu lawan satu.
Bahasa Indonesia: Ajax
Ajax selalu menjadi ancaman di kompetisi Eropa, dan mereka akan berusaha keras untuk melaju jauh di Liga Europa. Tergabung di Pot 1, mereka akan menghadapi lawan yang tangguh tetapi harus memiliki kualitas untuk melewati babak penyisihan grup. Kemampuan teknis dan bakat menyerang mereka dapat menjadikan mereka salah satu favorit untuk memenangkan turnamen, asalkan mereka dapat mempertahankan konsistensi sepanjang kompetisi.
Sebagai tim dengan peringkat tertinggi di Pot 1, AS Roma diharapkan tampil baik di Liga Europa. Dipimpin oleh Jose Mourinho yang berpengalaman, tim Italia itu bertekad untuk melangkah lebih jauh dari kemenangan mereka di Liga Konferensi Europa dua musim lalu. Dengan skuad yang kuat dan taktik Mourinho, Roma harus dianggap sebagai salah satu favorit untuk mengangkat trofi.
Bahasa Indonesia: Lyon
Lyon agak sulit ditandingi dalam kompetisi ini. Diambil dari Pot 2, mereka akan menghadapi babak penyisihan grup yang menantang, kemungkinan melawan tim seperti Manchester United, Tottenham, atau Ajax. Performa mereka tidak konsisten dalam beberapa musim terakhir, tetapi mereka punya bakat untuk menyulitkan lawan mana pun yang sedang dalam performa terbaiknya. Jika Lyon dapat menemukan ritmenya, mereka bisa menjadi kuda hitam untuk mencapai babak akhir Liga Europa.
Tim yang Perlu Diperhatikan
Manchester United : Setelah musim yang mengecewakan, Manchester United akan berusaha bangkit dan tampil gemilang di Liga Europa. Dengan skuad yang berbakat dan manajer baru, mereka akan menjadi salah satu favorit untuk memenangkan kompetisi.
Eintracht Frankfurt : Klub Jerman ini tampil gemilang di Liga Europa pada musim 2022/23, dengan mencapai babak semifinal. Kali ini mereka akan berusaha lebih keras lagi dan bersaing untuk memperebutkan gelar juara.
Lazio : Tim asal Italia ini memiliki sejarah tampil baik di kompetisi Eropa, dan mereka akan bersemangat untuk menorehkan prestasi di Liga Europa. Dengan skuad yang solid dan manajer yang berpengalaman, mereka bisa menjadi kuda hitam untuk memenangkan trofi.
Ajax : Raksasa Belanda ini selalu menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan di kompetisi Eropa. Setelah gagal di Liga Champions, mereka bertekad untuk tampil mengesankan di Liga Europa dan berpotensi memenangkan gelar.
Braga : Klub asal Portugal ini telah tampil konsisten di Liga Europa dalam beberapa tahun terakhir, dan mereka akan berusaha untuk terus berkembang. Dengan skuad yang berbakat dan tim yang terorganisir dengan baik, mereka bisa menjadi lawan yang tangguh bagi tim mana pun di kompetisi ini.
Banyak Pilihan Taruhan
Dengan Betimate , pengguna dapat mengakses berbagai macam opsi taruhan di luar jenis taruhan tradisional. Dari prediksi seperti 1x2 dan Under/Over 2.5 hingga Handicap dan Kedua Tim untuk Mencetak Skor , platform ini memastikan beragam pilihan untuk memenuhi berbagai strategi dan preferensi.
Betimate menyediakan beberapa kiat untuk meningkatkan pengalaman taruhan Liga Europa Anda . Tetap terinformasi dengan berita terbaru, cedera, dan perubahan susunan pemain sangatlah penting. Menganalisis statistik untuk mengidentifikasi pola dan tren, membandingkan peluang untuk menemukan nilai terbaik, dan mempertimbangkan faktor eksternal seperti kondisi cuaca dan keuntungan bermain di kandang sendiri merupakan bagian dari pendekatan komprehensif Betimate. Selain itu, mengelola uang Anda secara bertanggung jawab, mempelajari pertandingan tim, memantau pergerakan lini, dan bersikap selektif dengan taruhan Anda merupakan strategi penting. Mempercayai analisis dan intuisi Anda sendiri, sambil mempertimbangkan faktor situasional seperti kepadatan jadwal dan cedera, dapat lebih meningkatkan keberhasilan taruhan Anda.
Dengan memanfaatkan fitur dan kiat ini, Betimate memastikan bahwa pengguna memiliki semua alat yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan taruhan yang tepat dan strategis, menjadikannya pilihan utama bagi penggemar taruhan sepak bola Liga Europa.